Rabu, 20 April 2016

aku Ingin Menikah Dengan Lelaki, Yang Jika Bersamanya Allah Dan Surga Terasa Lebih Dekat

Impian dari semua wanita adalah dipertemukan dengan sosok lelaki yang dapat menyempurnakan setengah dari agamanya. Menjadi pemimpin dan pembimbing dalam kehidupan setelah memiliki ikatan yang sah. Sosok yang dapat memposisikan diri sebagai suami, ayah, dan teman di saat apa pun. Aku ingin menikah dengan lelaki, yang jika bersamanya Allah dan surga terasa lebih dekat. Lelaki yang bisa menjadi imam ketika sholat dan bermunajat kepada Allah. lelaki yang bisa memimpin keluarga dengan sebaik-baiknya seorang pemimpin. Bersama mu buat aku semakin mencintai-Nya, tanpa melupakan kewajiban ku untuk selalu menjadi pendampingmu. Bersama mu buat rumah kecil kita seperti istana yang penuh dengan kebahagiaan dengan rasa syukur. Bersama mu mari kita melangkah menuju surga bersama manisnya iman dalam balutan ihsan. Siapkan lah dirimu seperti aku mempersiapakan diri dalam kesendirian. Menanti dengan penuh keyakinan kalau kau akan datang ke rumah, bertemu denan kedua orang tuaku. Dan kau pun memperkenalan keluargamu kepada ku, ibu mu yang akan menjadi ibuku juga dan ayahmu yang akan menjadi ayahku juga. Bersatunya kita bukan hanya sekedar menjalin ikatan dua orang manusia, tapi dua keluarga yang dulu terikat karena iman. Sekarang menjadi satu kesatuan karena ikatan kita berdua. Dan yakinlah suatu ikatan ini akan saling menguatkan satu sama lain, tidak akan ada perpecahan selam masih ada cinta di antara kita. Datanglah segera, dan jangan terlau berifikir terlalu rumit tentang diriku. Aku hanya seorang wanita biasa yang memiliki banyak kekurangan dan berharap dirimu lah seseorang yang akan melengkapinya. Aku hanya seorang wanita yang kadang rindu dan penuh tanya, siapakah seseorang yang dengan berani menggantikan tugas ayahku. Dan aku hanya seorang wanita, yang memiliki hati selembut ibumu.

Manfaat Mengkonsumsi Rebung

Rebung adalah salah satu jenis makanan khas kawasan Asia yang memiliki tekstur dan juga aroma yang sangat khas, namun tidak semua orang sukai dengan jenis makanan ini. Rebung ini berasal dari tunas yang tumbuh disekitar akar bambu. Pada umumnya penduduk Asia termasuk di Indonesia sering mengolah rebung jadi masakan seperti sayur ataupun di tumis. Selain itu, sekarang ini rebung juga sering dijadikan sebagai bahan makanan olahan seperti keripik serta asinan. Meskipun makanan khas pedesaan ini punyai rasa yang sedikit aneh, tetapi ternyata mengkonsumsi rebung memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Mau tahu, apa saja manfaat rebung untuk kesehatan tubuh? Berikut infonya. 1. Menurunkan berat tubuh Rebung memiliki kandungan kalori yang rendah tetapi sayangnya tidak banyak orang yang mengetahuinya. Selain itu rebung juga kaya serat hingga bisa bikin Anda cepat kenyang saat mengonsumsinya. 2. Menurunkan kolesterol Jumlah keseluruhan kandungan gula dalam rebung yaitu 2, 5 gr tiap-tiap 100 gr porsinya. Sesaat kandungan lemak jemu serta tidak jenuhnya yaitu 0, 49 gr. Ke-2 hal semacam ini jadikan rebung sebagai makanan yang dapat kurangi kadar cholesterol darah, lipid, serta menyehatkan jantung. 3. Mengobati masalah pernapasan Rebung mengandung sumber protein yang baik serta asam amino. Sehingga rebung berguna untuk menyembuhkan masalah pernapasan seperti hidung tersumbat, batuk, serta pilek. 4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Rebung kaya akan vitamin seperti vitamin B6, vitamin E, vitamin A, niasin, riboflavin, thiamine, serta asam folat. Rebung juga mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, seng, natrium, fosfor, kalium, tembaga, mangan, serta zat besi. Semua nutrisi ini tentunya penting untuk peningkatkan sistem kekebalan badan. 5. Menyehatkan pencernaan Makan rebung dapat menyembuhkan beberapa masalah pencernaan seperti gastroenteritis serta diare. Selain itu, rebung juga dapat dipakai sebagai obat untuk mengobati cacingan. 6. Menurunkan tekanan darah Karena rebung tinggi akan kandungan kalium di dalamnya jadi dapat menurunkan desakan darah serta menjaga agar tekanan darah tetap normal. Makan rebung juga dikenal bisa mengurangi depresi, kecemasan, serta penyakit mental. 7. Melawan kanker Ada kandungan fitosterol di dalam rebung seperti klorofil, amilase, serta flavone buat rebung jadi makanan yang prima untuk melawan kanker. 8. Menyembuhkan bisul serta luka Menurut riset kesehatan terbaru, rebung memiliki sifat anti-inflamasi serta analgesik di dalamnya yang membantu mempercepat proses penyembuhan luka dan bisu. 9. Melancarkan siklus menstruasi Siklus menstruasi Anda sering tidak lancar? Cobalah untuk akan rebung. Sebab rebung memiliki bahan alami yang dapat memperlancar siklus menstruasi serta kurangi nyeri. 10. Menginduksi persalinan Rebung termasuk dalam tanaman uterotonika yang bisa meningkatkan kontrasi rahim untuk memperlancar sistem kelahiran. Itulah beberapa manfaat rebung untuk kesehatan tubuh, semoga info diatas bisa bermanfaat serta selamat mencoba.

denda pajak motor dan Biaya Balik Nama Kendaraan Dihapus


Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) menghapus denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama (BBN) untuk ke-2 dan selan‎jutnya, baik untuk kendaraan beroda dua maupun empat.

Kabar gembira tersebut disampaikan Kasi Penetapan dan Penerimaan Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) Batam Diki Wijaya.

Dia menjelaskan, aturan penghapusan denda pajak tersebut sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 37/2015.

Tujuannya, tidak lain untuk memberikan kelonggaran bagi masyarakat yang selama ini masih menunggak pajak.

Sekaligus untuk meningkatkan target pembayaran pajak dari masyarakat.‎

“Ada penghapusan denda pajak kendaraan. Jadi, untuk masyarakat yang ada tunggakan pembayaran pajak kendaraannya, kami harap dapat memanfaatkan ini. Dan segera membayar pajak sekarang,” ujar Diki, Selasa (15/9).‎

Ia menuturkan, aturan tersebut berlaku mulai September ini hingga 31 Desember mendatang.

Selama tiga bulan ke depan, masyarakat diberi keringanan pembayaran.

Ia menambahkan, upaya pemerintah menghapuskan denda pajak selama tiga bulan ini juga untuk mendongkrak pendapatan daerah.

Ia mengakui selama ini masih ada masyarakat yang enggan melakukan pembayaran pajak. ‎

PKB sendiri tidak ada batasan keterlambatan. Berapapun lama tunggakan tidak akan dikenakan denda pajak. Sementara BBN, berlaku untuk ke dua dan seterusnya.

Seorang polisi saat memeriksa kelengkapan dokumen kepada salah satu pengendara dalam razia yang digelar di jalan Gajah Mada, Tiban Centre

“Kalau BBN 1 tidak dihapus. Inikan pembelian baru. Tapi, kalau BBN 2 dan seterusnya digratiskan,” kata dia.‎

Sesuai aturan, denda pajak sendiri dikenakan dua persen perbulan dari nilai pokok pajak. Maksimal denda dikenakan selama 24 bulan atau 2 tahun dengan akumulasi 48 persen.

Di Batam, selain di kantor utama Samsat, pembayaran pajak dapat dilakukan di beberapa counter mal, seperti di BCS Mall dan Harbour Bay Mal.

Atau bisa melalui Samsat keliling maupun di UPTD yang ada di SP Plaza Batuaji.

Silahkan sebarkan kabar gembira ini kepada semua temanmu.

Kisah Tragis Seorang Istri Yang Kecanduan Chating (Maka Ambil lah Pelajaran Darinya)

Kisah Bincang-bincang Seorang Istri di Dunia Maya

Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i … Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…
Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon. Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya ia pun mahir bermain internet. Yang akhirnya ia pun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.

Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah, … hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah. Sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.

Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya, ia akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting, … sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk di internet. Sang istri pun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian, … ia merahasiakan dengan siapa ia chatting .. khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi…. Sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lelaki tersebut.

Fitnah pun semakin terjadi di dalam hatinya, .. ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda dan sejuta keindahan lainnya di mana setan telah mengukir begitu indah di dalam lubuk hatinya.

Duhai fitnah asmara semakin membara, … ketika ia chatting lagi sang laki-laki itu pun tambah menggodanya, .. ia pun ingin bertemu empat mata dengannya. Gembiralah hatinya, .. ia pun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa. Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran, lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab. Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya.

Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya. Sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya. Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar,  lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya ia pun meminta cerai dari suaminya. Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki tersebut yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.

Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu. Karena terus didesak sang istri akhirnya ia pun dengan berat hati menceraikan istrinya. Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu. Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya ia pun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda. Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???

Ya ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini, … dengan tegasnya si lelaki itu berkata, “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami. Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia kepadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!”

Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini, .. sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya…. Ia pun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu … mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.
[Sumber : http://jilbab.or.id/archives/403-bercerai-dari-suami-akibat-kecanduan-chatting/ ]

Jika seseorang betul-betul merenungkan kisah di atas, tentu saja dia akan menggali beberapa pelajaran berharga. Itulah di antara bahaya chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul. Lihatlah akibat chatting dengan lawan jenis, di sana bisa terjadi perceraian antara kedua pasangan tersebut disebabkan  si istri memiliki hubungan dengan pria kenalannya di dunia maya.

Di pelajaran lainnya adalah hendaknya selalu ada pengawasan dari kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Kepala keluarga seharusnya dapat memberikan batasan terhadap pergaulan anggota keluarganya termasuk istrinya, apalagi dalam masalah penggunaan internet. Inilah pelajaran yang mesti diperhatikan oleh seorang suami sebagai kepala keluarga.

Adapun untuk anggota keluarga yaitu istri dan anak, hendaklah mereka selalu merasa mendapatkan pengawasan dari Allah subahanahu wa ta’ala. Hendaklah mereka meyakini bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala yang nampak maupun yang tersembunyi. Sehingga Allah mengetahui segala apa yang mereka lakukan. Karena Allah-lah Maha Mengetahui dan Maha Melihat dengan sifat kesempurnaan. Tentu saja sikap selalu merasa penjagaan dari Allah ini bisa muncul jika seseorang telah dibekali dengan aqidah dan tauhid yang benar. Itulah pentingnya pendidikan aqidah pada keluarga.
BACA JUGA :
Astagfirullah.. Seperti Ini Adzab yang Dilihat Penggali Kubur ! Tolong SEBARKAN BUAT PELAJARAN yang LAIN!!
Selain itu pula, istri mesti diluruskan tatkala dia berada dalam kekeliruan. Istri mesti diluruskan dengan lemah lembut dan harus berhati-hati dalam menasehatinya. Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا ، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
"Bersikaplah yang baik terhadap wanita karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk. Bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk tersebut adalah bagian atasnya. Jika engkau memaksa untuk meluruskan tulang rusuk tadi, maka dia akan patah. Namun, jika kamu membiarkan wanita, ia akan selalu bengkok, maka bersikaplah yang baik terhadap wanita." (HR. Bukhari no. 5184)


Juga perlu diketahui bahwa kerusakan yang terjadi akibat chatting di atas bukanlah bisa terjadi hanya pada wanita. Kerusakan semacam itu pun sebenarnya dapat terjadi pada laki-laki. Oleh karena itu, perlu sekali diberitahukan kepada pembaca sekalian beberapa adab-adab yang mesti diperhatikan ketika bergaul dengan lawan jenis. Karena tidak memperhatikan beberapa adab berikut inilah terjadi keretakan rumah tangga atau mungkin bagi yang belum menikah pun bisa terjadi kerusakan dengan terjerumus dalam perantara-perantara menuju zina atau bahkan bisa terjerumus dalam zina. Na’udzu billahi min dzalik.
Beberapa Adab yang Mesti Diperhatikan dalam Pergaulan dengan Lawan Jenis (Yang Bukan Mahrom)

Pertama, menjauhi segala sarana menuju zina

Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)


Kedua, selalu menutup aurat

Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59)


Ketiga, saling menundukkan pandangan


Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
“Katakanlah kepada laki – laki yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An Nuur [24] : 30 )

Dalam lanjutan ayat ini, Allah juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24] : 31)

Keempat, tidak berdua-duaan
Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)


Kelima, menghindari bersentuhan dengan lawan jenis


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)


Keenam, tidak melembutkan suara di hadapan lawan jenis


Allah Ta’ala berfirman,
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu melembutkan pembicaraan sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit (syahwat) dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32). Perintah ini berlaku bukan hanya untuk istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun juga berlaku untuk wanita muslimah lainnya.


Lalu bagaimana dengan adab chatting dengan lawan jenis? Hal ini dapat pula kita samakan dengan telepon, SMS, pertemanan di friendster dan pertemanan di facebook.

Jawabnya adalah sama atau hampir sama dengan adab-adab di atas.

Pertama, jauhilah segala sarana menuju zina melalui pandangan, sentuhan dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom.

Kedua, tutuplah aurat di hadapan bukan mahrom.

Sehingga seorang muslimah tidak menampakkan perhiasan yang sebenarnya hanya boleh ditampakkan di hadapan suami. Contoh yang tidak beradab seperti ini adalah berbusana tanpa jilbab atau bahkan dengan busana yang hakekatnya telanjang. Inilah yang banyak kita saksikan di beberapa foto profil di FB atau friendster. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka.

Ketiga, tundukkanlah pandangan.

Bagaimana mungkin bisa saling menundukkan pandangan jika masing-masing orang memajang foto di hadapan lawan jenisnya? Wanita memamerkan fotonya di hadapan pria. Mungkinkah di sini bisa saling menundukkan pandangan? Oleh karena itu, alangkah baiknya jika foto profil kita bukanlah foto kita, namun dengan foto  yang lain yang bukan gambar makhluk bernyawa. Tujuannya adalah agar foto wanita tidak membuat fitnah (godaan) bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya. Di antara bentuk menundukkan pandangan adalah janganlah menggunakan webcamp selain dengan sesama jenis saja ketika ingin melakukan obrolan di dunia maya.

Keempat, hati-hatilah dengan berdua-duaan bersama lawan jenis yang bukan mahrom.

Jika seorang pria dan wanita melakukan pembicaraan via chatting, telepon atau sms –tanpa ada hajat (keperluan)-, itu sebenarnya adalah semi kholwat (semi berdua-duaan). Apalagi jika di dalamnya disertai dengan kata-kata mesra dan penuh godaan sehingga membangkitkan nafsu birahi. Dan jika memang ada pembicaraan yang dirasa perlu antara pria dan wanita yang bukan mahrom, maka itu hanya seperlunya saja dan sesuai kebutuhan. Jika tidak ada kebutuhan lagi, maka pembicaraan tersebut seharusnya dijauhi agar tidak terjadi sesuatu yang bisa menjurus pada yang haram.
Kelima, janganlah melembutkan atau mendayu-dayukan suara atau kata-kata di hadapan lawan jenis.

Penyimpangan dalam adab terakhir ini, kalau diterapkan dalam obrolan chatting adalah dengan kata-kata yang lembut atau mendayu-dayu dari wanita yang menimbulkan godaan pada pria. Contoh menggunakan kata-kata yang sebenarnya layak untuk suami istri seperti “sayang”, dsb.

Jika setiap muslim mengindahkan adab-adab di atas, maka tentu saja dia tidak akan terjerumus dalam perbuatan dosa dan tidak akan mengalami hal yang serupa dengan kisah di atas dengan izin Allah.

Kami ingatkan pula bahwa tulisan ini bukanlah hanya kami tujukan kepada kaum hawa saja, namun kami juga tujukan pada para pria agar mereka juga memperhatikan adab-adab di atas. Jadi janganlah tulisan ini dijadikan sebagai sarana untuk memojokkan wanita atau para istri, namun hendaklah dijadikan nasehat untuk bersama.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan sifat ketakwaan, memberi kita petunjuk dan kecukupan. Semoga Allah melindungi dan menjaga keluarga kita dari hal-hal yang haram dan mendatangkan murka Allah. Semoga risalah ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin. Wa shallallahu wa sallamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi  ajma’in. Walhamdulillahir rabbil ‘alamin.

MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARI’AH


MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARI’AH


A.    Latar Belakang
Dalam kegiatan ekonomi, istilah pemasaran dan penjualan memiliki orientasi yang berbeda. Terkadang kedua istilah tersebut dianggap sama, padahal sebenarnya memiliki perbedaan. Theodore Levitt menggambarkan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran. Bahwa orientasi penjualan terletak pada kebutuhan penjual, sedangkan pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Dan penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi menjadi uang tunai, sementara pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkomsusinya.[2]
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti jika tidak ada permintaan akan produk atau jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Sehingga diperlukan strategi pemasaran yang disusun secara komprehensif.
Kajian tentang manajemen pemasaran sangat bermanfaat bagi pemasar, prospek, dan kalangan akademik. Banyaknya literatur manajemen pemasaran yang banyak beredar, akan tetapi pembahasan yang mejelaskan secara spesifik tentang manajemen pemasaran bank syari’ah masih sedikit. Misalnya Muhammad dalam bukunya “Manajemen Bank Syariah”, bahwa isi pada bab manajemen bank syariah telah diuraikan konsep pemasaran, tehnik daur kehidupan produk, strategi pemasaran, bauran pemasaran, evaluasi pemasaran, kiat-kiat khusus pemasaran, potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah.[3]
Di dalam makalah ini akan dijelaskan tentang pengetian manajemen pemasaran Bank Syari’ah, konsep pemasaran Bank Syari’ah, lingkungan pemasaran Bank Syari’ah, faktor-faktor yang mempengaruhi pemintaan akan produk Bank Syari’ah, strategi pemasaran Bank Syari’ah.
B.     Rumusan Masalah
Dari paparan diatas oleh penulis disini perlu adanya perumusan masalah makalah ini, sehingga pembahasan makalah ini tidak melebar, dan lebih terfokus pada rumusan masalah antara lain sebagai berikut:
1)      Apa pengertian manajemen pemasaran Bank Syari’ah?
2)      Bagaimana konsep pemasaran Bank Syari’ah?
3)      Bagaimana lingkungan pemasaran Bank Syari’ah?
4)      Bagaimana faktor-faktor untuk mempengaruhi pemintaan akan produk Bank Syari’ah?
5)      Bagaimana strategi pemasaran Bank Syari’ah?
C.    Tujuan dan Kegunaan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui dan menjawab tentang pengertian manajemen pemasaran bank syari’ah, konsep pemasaran, tehnik daur kehidupan produk, strategi pemasaran bank syariah, bauran pemasaran, evaluasi pemasaran, kiat-kiat khusus pemasaran, potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah.
Makalah ini juga diharapkan dapat menambah khasanah kelimuan dan pemikiran tentang manajemen pemasaran Bank Syariah.
D.    Pembahasan
Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah
Pengertian secara spesifik tentang manajemen pemasaran bank syariah, menurut penulis belum diketemukan dalam beberapa literatur, oleh sebab itu penulis akan menguraikan dalam beberapa definisi-definisi. Salah satu definisi manajemen secara singkat adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.[4]Sedangkan definisi pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat.[5]
Beberapa ahli memberikan beragam definisi tentang pemasaran (marketing) atara lain:
1.      Nystrum dalam bukunya “Handbook of Marketing”, bahwa pemasaran meliputi segala aktivitas dunia usaha dalam bidang benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. [6]
2.      Philip dan Duncan dalam buku mereka “Marketing Principles and Methods” bahwa pemasaran meliputi semua tindakan atau aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyampaikan benda-benda ketangan konsumen.[7]
3.      Converse, Huegy dan Matchell dalam buku mereka “Element of Marketing” berpendapat bahwa pemasaran meliputi tindakan-tindakan membeli dan menjual, yang mencakup kegiatan-kegiatan dunia usaha dalam hal menyalurkan benda-benda dan jasa-jasa antara para produsen dan konsumen. [8]
4.      Converse dan Jones dalam buku mereka “Introduction to Marketing” bahwa usaha (business) dibagi menjadi dua bagian yaitu produksi dan pemasaran. Produksi berhubungan dengan penciptaan benda-benda. Distribusi atau pemasaran berhubungan dengan usaha memindahkan benda-benda tersebut dari produsen ke tangan para konsumen. [9]
5.      Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku mereka “Marketing Management” bahwa pemasaran berhubungan dengan Mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
6.      American marketing association (2004) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.[10]
Diatas sudah dijelaskan pemasaran secara umum, dan sedangkan definisi pemasaran spesifik, pemasaran lembaga keuanga menurut para ahli adalah: [11]
1.      Meurut Muhammad, bahwa pemasaran bagi lembaga/jasa keuangan adalah mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan di masa yang akan dating, menilai kebutuhan/anggota saat ini dan masa yang akan dating, menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk mencapai sasaran tersebut, dan promosi untuk mencapai sasaran.
2.      Menurut Solati Siregar, pemasaran lembaga keuangan/jasa keuangan adalah usaha untuk menciptakan dan melayani permintaan pasar/nasabah sehingga memperoleh keinganan bagi lembaga keuangan dan masyarakat.
Setelah memahami pengertian pemasaran bagai mana dengan definisi Bank Syari’ah. Pertama memahami apa definisi Bank, dafinisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Kemudian definisi Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah.[12]
Kemudian definisi manajemen pemasaran adalah manajemen dengan sistem berpegang pada hakikat saling berhubungan antara semua bidang fungsional sebagai dasar pengambilan putusan di bidang pemasaran.[13] Sedangkan menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller manajemen pemasaran dilihat sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dalam masyarakat.[14]
Menurut penulis dari uraian diatas, penulis mngusulkan definisi manajemen pemasaran Bank Syari’ah adalah usaha Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan/nasabah dalam masyarakat.
Konsep Pemasaran Bank Syariah
Menurut Muhammad, bahwa untuk memahami konsep pemasaran, diperlukan mengetahui istilah-istilah yang mendasari pemasaran. yaitu antara lain, kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), nilai (value), biaya (cost), kepuasan (satisfaction), pertukaran (exchange), dan pasar (market).[15]
Definisi tentang istilah-istilah yang mendasari pemasaran antara lain sebagai berikut:
1.      Kebutuhan (needs), suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu/hakikat biologis.[16]
2.      Keinginan (wants), merupakan hastrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik.[17]
3.      Permintaan (demands), adalah jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia membeli pada tingkat harga, waktu, dan pasar tertentu.[18]
4.      Produk (product), yaitu barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses itu.[19]
5.      Nilai (value), yaitu kekuatan tukar suatu narang atau jasa untuk mendapatkan barang atau jasa lain yang diukur secara kuantitatif dengan jumlah satuan barang atau uang.[20]
6.      Biaya (cost), yaitu semua pengeluaran uang yang digunakan untuk membayar suatu.[21]
7.      Kepuasan (satisfaction), yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.[22]
8.      Pertukaran (exchange), yaitu tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.[23]
9.      Pasar (market) ada beberapa definisi:
a.       Pasar (market) adalah tempat umum untuk menjual dan membeli barang, bertemunya penjual dan pembeli barang atau jasa, tidak selalu ada tempat secara fisik.[24]
b.      Dalam ilmu ekonomi ala Marshall, bahwa pasar (market) adalah suatu daerah di mana secara ideal harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua pembeli dan penjual.[25]
Konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran. Pemasaran mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Menurut Philip dan kevin, ada lima syarat yang harus dipenuhi agar muncul potensi pertukaran, yaitu sebagai beriku:
1)      Sekurang-kurangnya ada dua pihak
2)      Mashing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain
3)      Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu
4)      Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran
5)      Masing-masing yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal yang tepat dan diinginkan
Transaksi adalah perdagangan nilai antara kedua belah pihak atau lebih. Dan jika suatu kesepakatan telah dicapai, dapat dikatakan bahwa suatu transaksi telah berlangsung. Theodore Lavitt dari Havard menggambarkan pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli, dan mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya.[26]
Lingkungan Pemasaran Bank Syariah
Aktivitas-aktivitas pemasaran bank syariah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang berada di Bank Syariah dan Nasabah, yaitu faktor-faktor internal dan eksternal.
Faktor-faktor internal antara lain sebagai berikut:
1)      Produk-produk
Produk Bank Syari’ah di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:[27]
a)      Produk penghimpunan dana, atara lain:
1.      Prinsip wadi’ah
Berdasarkan prinsip wadi’ah:
a.       Wadiah yad amanah
b.      Wadiah yad dhamanah
2.      Prinsip mudharabah
Berdasarkan aplikasi prinsip mudharabah:
a.       Tabungan berjangka
b.      Deposit berjangka
Berdasarkan kewenangan prinsip mudharabah:
a.       Mudharabah mutlaqah
b.      Mudharabah muqayadah on balance sheet
c.       Mudharabah muqayadah off balance sheet
b)      Produk penyaluran dana
1.      Prinsip jual beli (tijarah)
a.       Pembiayaan mudharabah
b.      Bai salam
c.       Bai istisna’
2.      Prinsip sewa (ijarah)
a.       Ijarah muntahia bithamlik
b.      Ijaraha ghairu muntahia bithamlik
3.      Prinsip bagi hasil (syirkah)
a.       Musyarakah
b.      Mudharabah
c.       Mudharabah muqayadah
c)      Produk jasa.
Berdasarkan produk jasa:
1.      Alih utang-piutang (al-hiwalah)
2.      Gadai (rahn)
3.      Al-qardh
4.      Wakalah
5.      Kafalah
2)      Organisasi
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
3)      Penjualan secara pribadi
Pemasaran mengharapkan adanya transaksi. Sehingga ada laba yang didapatkan setelah transaksi. Penjualan secara pribadi merupakan aktivitas yang mempengaruhi terhadap pemasaran.
4)      Reklame
Reklame merupakan alat yang langsung dapat mempengaruhi permintaan akan produk tertentu. Reklame dini bisa diartikan sebagai iklan untuk mengenalkan produk kepada nasabah.
5)      Distribusi fisik
Distribusi fisik merupakan kegiatan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan akan produk tertentu.
6)      Saluran-saluran pemasaran
Saluran-saluran pemasaran menurut Philip dan Kevin ada tiga jenis, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran jasa.[28]
7)      Harga-harga
Kebijakan terhadap harga yang diterapkan dalam produk, merupakan suatu yang dapat mempengaruhi adanya permintaan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tentang menentukan harga.
Faktor-faktor eksternal antara lain sebagai berikut:
1)      Ilmu dan teknologi
Ilmu dan teknologi selalu berkembang dan merupakan kekuatan untuk menciptakan teknologi yang baru. Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluang baru.
2)      Persaingan
Konsep pemasaran yang berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan nilai kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran. dan perusahaan juga harus memiliki strategi penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.
3)      Kekuatan-kekuatan ekonomi
Ekonomi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang beragam.
4)      Kekuatan-kekuatan sosiologis
Masyarakat merupakan kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu kekuatan sosiologis suatu daerah sangat mempengaruhi pemasaran.
5)      Kekuatan-kekuatan psikologis
Kekuatan psikologis merupakan kondisi individu konsumen maupun kelompok yang sangat mempengaruhi terhadapa pemasaran. misalnya kondisi paska bencana alam, yang mana psikologis masyarakat yang belum stabil, sehingga mempengaruhi aktivitas pemasaran.
6)      Faktor-faktor politis dan yuridis
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan kondisi politik dan hukum suatu negara tersebut. Misalnya dalam hal produk bank syariah menunggu persetujuan dari Dewan Pengawas Syari’ah ke Dewan Syari’ah Nasional kemudian, menunggu disahkan oleh Bang Indonesia. Dan lahirnya perundang-undangan tentang Perbankan Syari’ah juga dipengaruhi oleh faktor polik yang ada.
7)      Pengaruh kebudayaan
Menurut Jajat Kristanto bahwa budaya dapat dipahami sebagai berikut. Bahwa budaya sebagai pemograman pikiran secara kolektif, budaya adalah seperangkat symbol-simbol, dan budaya adalah cara hidup, dan budya sebagai sebuah system yang terintregrasi dari pola-pola perilaku. Unsur-unsur budaya menurut Kotabe dan Helsen yaitu kehidupan material dan budaya material, bahasa, interaksi sosial, agama, dan pendidikan.[29]
Faktor-faktor Untuk Mempengaruhi Pemintaan Akan Produk Bank Syariah
Faktor-faktor untuk mempengaruhi permintaan yaitu bauran pemasaran (marketing mix) disebut sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.[30]
Ada empat bagian tentang marketing mix:[31]
1)      Produk
Diatas sudah disebutkan tentang produk-produk Bank Syari’ah. Produk tersebut mempengaruhi terhadap pemintaan nasabah kepada Bank Syari’ah itu sendiri. Produk selalu berkembang mengikuti perkembang kondisi masyarakat.
2)      Reklame
Reklame merupakan alat yang langsung dapat mempengaruhi permintaan akan produk tertentu. Reklame tidak hanya berbentuk fisik, tapi reklame juga ada yang tidak berbentuk fisik. Misalnya nasabah bank syariah cerita tentang tentang produk bank syariah kepada keluarga atau koleganya.
3)      Bantuan kepada penjualan
Bantuan kepada penjualan  dapat dibagi mejadi dua golongan, yaitu:
a.       Penyebaran produk bersifat horizontal
Penyebaran horizontal berarti penyebaran di mana produk-produk tersebut disebarkan sebanyak mungkin. Misalnya di kantor cabang, kantor pembantu cabang, outlet keliling, ATM (Automatic Teller Machine)., dan sebagainya.
b.      Penyebaran produk bersifat vertikal
Penyebaran fertikal merupakan penyebaran yang dilakukan dengan sedemikian rupa, hingga kebutuhan nasabah terpenuhi.
4)      Anjuran mengenai produk
a.       Melalui para ahli
Misalnya; Dewan Pengawas Syari’ah kepada calon nasabah bank syari’ah yang konsultasi kepadanya, kemudian DPS menganjurkan calon nasabah tersebut untuk memilih prinsip mudharabah dalam deposit berjangka ke Bank Syari’ah.
b.      Oleh nasabah ke nasabah lain
Perlu diketahui bahwa reklame yang terbaik adalah reklame yang dilakukan oleh nasabah itu sendiri. Tetapi perlu diingat bahwa bauran pemasaran setiap bank syariah adalah berbeda.
Strategi Pemasaran Bank Syariah
Strategi merupakan pendekatan (approach) secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan ide atau gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik terletak pada koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengindetifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan ide atau gagasan secara rasional, efisien dan efektif.[32] Menurut Muhammad, bahwa untuk menentukan strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar agar tepat dalam pecampaian tujuan, diperlukan mengetahui sasaran yang dituju, yaitu dengan mengetahui dan mengukur kemampuan dan kelemahan Bank Syariah untuk mendapatkan peluang dan meminimalisir ancaman, malalui analisis swot.[33]
Menurut McChaty, alat pemasaran dikalisifikasikan menjadi empat faktor, yang disebut dengan istilah empat P (the four P’s), yaitu product (produk), price (harga), place(tempat), dan Promotion (promosi).[34]
Table ilustrasi tentang empat 4p sebagai berikut:[35]
Bauran Pemasaran (marketing mix)
Pasar Sasaran
Product (poduk)
Price (harga)
Promotion (promosi)
Place (tempat)
·         Keragaman produk
·         Kualitas
·         Desain
·         Ciri
·         Nama merek
·         Kemasan
·         Ukuran
·         Pelayanan
·         Garansi
·         Imbalan
·         Daftar harga
·         Rabat/diskon
·         Potongan harga khusus
·         Periode pembayaran
·         Syarat keridit
·         Promosi penjualan
·         Periklanan
·         Tenaga penjual
·         Kehumasan / public relation
·         Pemasaran langsung
·         Saluran pemasaran
·         Cakupan pasar
·         Pengelompokan
·         Lokasi
·         Persediaan
·         Transportasi

Menurut Robet Lauterborn bahwa istilah empat P (the four P’s), yaitu product(produk), price (harga), place (tempat), dan Promotion (promosi) berhungungan dengan empat C pelanggan, yaitu Customer Solutions (solusi pelanggan), Customer Cost (biaya pelanggan), Comfortable (kenyamanan), Communication (komunikasi).[36] Pemasar diharuskan untuk berupaya mengetahui, memahami apa yang dibutuhkan, diinginkan, dan menjadi permintaan pasar sasaran. Sehingga tidak mudah untuk memahami apa yang sebenarnya jadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ada pelanggan yang memiliki kebutuhan yang mereka sama sekali tidak menyadari, atau mereka tidak dapat mengartikulasi kebutuhan mereka, atau menggunakan kata-kata yang menuntut banyak interpretasi pemasar.
Pemasar mempunyai tugas yang tidak mudah, karena diharuskan untuk memahami kebutuhan pelanggan. Bahwa empat C pelanggan tersebut, yaitu memberi solusi kepada pelanggan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan, menjelaskan apa yang menjadi biaya pelanggan, menjaga kenyamanan pelanggan, dan menjaga komunikasi dengan pelanggan dengan baik. Apabila pelanggan merasa sudah mendapatkan empat C, bisa dipastikan kepauasan dari pelanggan, dan mendapatkan mafaat dari produk yang telah ditawarkan kepadanya.
E.     Penutup
Kesimpulan
dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Definisi tentang pemasaran sangat beragam. dan definisi definisi manajemen pemasaran, dan pemasaran lembaga/jasa keuangan. Sehingga menurut penulis bahwa manajemen pemasaran Bank Syari’ah adalah usaha Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan/nasabah dalam masyarakat.
2.      Konsep pemasaran menurut Muhammad harus memahami istilah-istilah yang mendasari pemasaran, yaitu kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), nilai (value), biaya (cost), kepuasan (satisfaction), pertukaran (exchange), dan pasar (market).
3.      Lingkuangan pemasaran bangsyariah dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari: produk-produk, organisasi, penjualan secara pribadi, reklame, distribusi fisik, saluran-saluran pemasaran, dan harga-harga. Sedangkan faktor eksternal antara lain sebagai berikut: ilmu dan teknologi, persaingan, kekuatan-kekuatan ekonomi, kekuatan-kekuatan sosiologis, kekuatan-kekuatan psikologis, faktor-faktor politis dan yuridis, dan pengaruh kebudayaan.
4.      Faktor-faktor untuk mempengaruhi permintaan yaitu bauran pemasaran (marketing mix) ada empat bagian, yaitu produk, reklame, bantuan kepada penjualan (bersifat horizontal dan vertical), anjuran mengenai produk (melalui para ahli dan oleh nasabah ke nasabah lain)
5.      Strategi pemasaran Bank Syariah yaitu dengan beberapa langkah. Yaitu mengetahu kemampuan dan kelemahan, peluang dan ancaman, melalui analisis swot. Dan melalui empat P (product, price, place, promotion) dan empat C (Customer Solutions, Customer Cost, Comfortable, Communication)
Saran
Menurut penulis kesempurnaan adalah milik Allah swt. Makalah ini tidaklah sempurna akan tetapi mencoba memberi kontribusi dalam khazanah keilmuan khususnya tentang manajemen bank syariah. Dan diharapkan lebih banyak lagi muncul karya ilmiah yang membahas tentang manajemen bank syariah. Sebab bank syariah dan kelimuan sejalan lurus berkembang terus.
Wallahu a’lam bissawab.
F.     Daftar Pustaka
Jajat Kristanto, Manajemen Pemasaran Internasional: sebuah pendekatan dan strategi,Jakarta: Erlangga, 2010
Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, edisi revisi cet. ke-2, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV, Indonesia: Indeks, 2009
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka, 2005
Trikola H. Putri, Kamus Perbankan, Yogyakarta: Mitra Pelajar, 2009
Undang-Undang RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Winardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), Bandung: Penerbit Mandar Maju, 1998


[1] Ia adalah Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
[2] Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 19
[3] Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, edisi revisi cet. ke-2, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), hlm. 223-246
[4] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 708
[5] Ibid., hlm. 834
[6] Winardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), Bandung: Penerbit Mandar Maju, 1998), hlm. 316
[7] Ibid.
[8] Ibid.
[9] Ibid.
[10] Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 6
[11] Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, edisi revisi cet. ke-2, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), hlm. 226
[12] Undang-Undang RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1
[13] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, hlm. 708
[14] Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, Marketing Management, hlm. 6
[15] Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, hlm. 224
[16] Ibid.
[17] Ibid.
[18] Trikola H. Putri, Kamus Perbankan, (Yogyakarta: Mitra Pelajar, 2009), hlm. 120
[19] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 896
[20] Trikola H. Putri, Kamus Perbankan,  hlm. 335
[21] Trikola H. Putri, Kamus Perbankan, (Yogyakarta: Mitra Pelajar, 2009), hlm. 98
[22] Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, hlm. 225
[23] Ibid.
[24] Trikola H. Putri, Kamus Perbankan, hlm. 207
[25] Winardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), hlm.314
[26] Levitt, Marketing Myopia, (Havard Bussiness Review Juli-Agustus, 1960), hlm. 50. Lihat Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 19
[27] Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, hlm. 90-105
[28] Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 31
[29] Jajat Kristanto, Manajemen Pemasaran Internasional: Sebuah Pendekatan dan Strategi, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm. 49-55
[30] Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 23 lihat juga dalam Neil H. Borden, The Concept of the Marketing Mix, Journal of Advertising Research, 4 (Juni), p. 2-7, untuk kerangka kerja lainnya, lihat George S. Day, The Capabilities of Market-Driven Organization, Journal of Marketing, 59, no. 4(Oktober 1994), p. 37-52
[31] Winardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), hlm. 318
[32]  Efficient is doing the things right, effective is doing the right things
[33] Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, hlm. 231-232
[34] McChaty, Basic Marketing: A Managerial Approach, 12th (Home-wood, II., Irwin, 1996) dua klasifikasi alternative merupakan catatan yang penting. Frey mengungkapkan bahwa semua variable keputusan dapat dikategorikan menjadi dua faktor: tawaran (produk, kemasan, merek, harga, dan pelayanan) dan metode serta alat (saluran distribusi, penjualan pribadi, peiklanan, promosi penjualan, dan publisitas). Lihat Albert W. Frey, advertising, 3d ed. (New York: Ronald Press, 1961), hlm. 30. Lazer dan Kelly mengemukakan suatu klasifikasi dari tiga-faktor bauran: bauran barang dan jasa, bauran disribusi, dan bauran komunikasi. Lihat William Lazer dan Eugene J. Kelly, Managerial Marketing: Perpectives and Viewpoints, rev. ed. (Home-wood, II Irwin, 1962, hlm. 413. Lihat Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm.23
[35] Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 23
[36] Robert Laoterborn, New Marketing Litany: 4P’s Passe C-Words Take Over,Adverstising Age, 1 Oktober, 1990, hlm. 26. Lihat Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin, Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm.24